Minggu, 15 April 2012

Alasan Wanita Sudah Menikah suka Menggoda Pria Lain

0


wanita selingkuh
Buat para cewek disaat lajang, Anda pasti dengan mudah dan tanpa beban menggoda banyak pria. Saat menikah, karena sudah memiliki komitmen, menggoda pria lain harus dihentikan..?Tetapi buat sebagian wanita, pernikahan tidak membuat mereka lantas berhenti menggoda pria lain. Meskipun hal ini dianggap “kesalahan” tetapi ada beberapa alasan biologis dan psikologis mengapa hal itu bisa terjadi..? inilah alasannya.

- Ketidakpuasan

Tampak logis bahwa wanita menikah yang menggoda pria lain merasa tidak puas dengan pernikahannya. Tetapi bukan hanya itu, menurut laporan dari majalah Time banyak wanita yang mengaku menggoda pria lain tetapi tidak ingin meninggalkan pernikahan. Itu disebabkan karena mereka hanya tidak bisa menahan getaran dan ingin mengejar perasaan gairah muda untuk menggoda dan mencari tantangan.

- Respon biologis

Kemampuan dasar untuk menggoda adalah bawaan biologis. Dorongan ini berakar dari asal-usul spesies, ketika manusia pertama harus bekerja keras untuk memastikan bahwa mereka direproduksi. Termasuk ketika seorang wanita sudah menikah, mereka masih memiliki keinginan naluriah untuk membuat diri mereka membentuk ikatan romantis.

- Tantangan

Beberapa wanita menganggap menggoda pria lain adalah sebuah tantangan. Terutama ketika mereka menggoda di depan umum, untuk mendapatkan sensasi tertentu. Ketika mereka terlibat dalam perilaku yang dilarang, justru merasa bersemangat dan tertantang pada saat yang bersamaan.

- Kebosananan

Kebosanan adalah alasan emosi yang paling sering membuat wanita menikah menggoda pria lain. Seperti dilansir “Psychology Today Magazine,” ketika wanita merasa bahwa mereka telah menemukan semua yang perlu diketahui tentang pasangannya, mereka sering menjadi bersemangat untuk mencoba menggoda pria lain yang baru dikenalnya.

Untuk menjaga hal ini, Anda dan pasangan sebaiknya menjaga “misteri” agar tetap saling mengundang rasa penasaran. Sehingga, keinginan untuk menggoda pria lain bisa diredam.

Tahukah Pria Kebanyakan Wanita Terkadang Pura pura Orgasme..??

0


Banyak alasan yang diucapkan wanita mengapa mereka berpura-pura orgasme tapi alasan paling umum ada dua yaitu karena mereka tidak ingin suami atau pasangan mereka menjadi minder dan karena mereka ingin menyudahi sesi hubungan seks tersebut.Para suami tidak merasa puas sebelum dapat membuat istri-istri mereka orgasme, demikian anggapan para wanita ini. Sehingga hanya ada satu cara agar suami mereka menjadi puas yaitu dengan berpura-pura orgasme.
wanita pura pura orgasme

Berhubungan seks hanya karena suami ingin, hal ini juga salah satu alasan yang membuat istri memalsukan orgasme. Saat suami berusaha keras memuaskan sang istri kadang membuat istri tidak tega tapi disisi lain sang istri juga sadar bahwa orgasme tidak mungkin dicapai. Saat seperti itu, sang istri biasanya akan berpikir lebih baik berpura-pura orgasme daripada mengecewakan suami. Takut menyinggung perasaan dan keinginan menyenangkan suami mendorong mereka memalsukan orgasme yang dicapai.

Inilah alasan wanita berpura-pura orgasme :

1. Sulit mencapai orgasme

Banyak wanita yang secara alamiah sulit mendapatkan orgasme ketika berhubungan, alasan mereka tetap melayani suami adalah karena mereka menginginkan keintiman. Masalahnya adalah sikap ini justru membuat suami mereka menjadi tidak nyaman. Oleh karena itu satu-satunya jalan keluar paling aman adalah dengan berpura-pura orgasme

2. Kehilangan minat dengan seks

Beberapa wanita tidak pernah benar-benar mengalami orgasme saat melakukan seks, namun mereka ingin suami mereka merasa baik dan puas. Pria biasanya mengharapkan wanita juga mencapai orgasme dan sama-sama menikmati seks. Itu sebabnya para wanita ini tidak punya pilihan lain, mereka harus memalsukan orgasme mereka agar suami tercinta merasa senang.

3. Masalah kesehatan

Beberapa wanita memiliki masalah kesehatan terutama berkaitan dengan fungsi seksual mereka. Banyak wanita yang justru merasa sakit saat bercinta. Bagi mereka seks adalah penderitaan, sehingga cara termudah mempercepat sesi percintaan adalah dengan memalsukan orgasme.

4. Self Orgasme

Beberapa wanita merasa lebih nyaman menikmati orgasme ketika melakukan masturbasi sendiri. Barangkali karena komunikasi yang tidak intens dengan suami membuat hubungan seks menjadi kaku dan hanya berorientasi di tujuan yaitu orgasme saja. Hal ini menyebabkan mereka berpura-pura orgasme agar seks dapat cepat selesai.

Tidak sulit memalsukan orgasme, beberapa tanda wanita mencapai orgasme bisa di tiru seperti mencengkeram erat-erat, mengerang keras, bernapas dalam, membenamkan wajah ke dalam bantal. Beberapa wanita bahkan melakukan Kegel untuk mendramatisir fake orgasm yang dilakukan.

Pura pura orgasme pada dasarnya bukan monoton dilakukan para wanita, hasil penelitian menunjukkan bahwa pria pun melakukan fake orgasm. Meskipun alasan pria pura-pura orgasme secara prinsip berbeda dengan wanita tapi pada intinya fake orgasme ketika berhubungan dilakukan karena dua alasan utama seperti disebutkan di atas yaitu supaya pasangan merasa nyaman dan agar sesi hubungan segera berakhir.

Tuh Buat para Pria pikir lagi puas tidak istri anda sesungguhnya..??

Kenapa Pria Lebih Pelupa Dari Wanita..??

0


Anda sering mengeluhkan pasangan yang tampaknya sering pura-pura lupa mengerjakan tugas yang Anda berikan? Misalnya, Anda memintanya untuk membuatkan susu untuk si kecil sementara Anda memasak, dan 15 menit kemudian Anda mendapati dirinya masih melotot di depan TV? Yang lebih parah, ia mengatakan Anda tak pernah memintanya untuk melakukan pekerjaan tersebut. Hal seperti ini sering sekali terjadi. Anehnya, ia tak pernah lupa ketika harus mengingat jadwal pertandingan bola yang berlangsung dini hari.
Fakta ini bukan menunjukkAan bahwa daya ingat pria sifatnya selektif, melainkan karena pria memiliki suatu alasan atas ketidakmampuannya bersaing dengan hal-hal yang dilakukan perempuan.
kenapa pria lebih pelupa dari wanita

Menurut sebuah studi baru, mild cognitive impairment (MCI), yang biasanya muncul sebagai gejala kehilangan memori secara ringan, satu setengah kali lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Studi yang diterbitkan di jurnal Neurology edisi September ini diikuti oleh 2.050 orang usia 70-89 tahun di Olmstead County, Minnesota. Sebanyak 14 persen responden perempuan ternyata mengalami MCI, sedangkan jumlah pria mencapai 20 persen. Para peneliti tampak terkejut dengan penemuan ini. Mengapa demikian?

Menurut pemimpin studi, Dr Ronald Peterson, yang juga direktur Mayo Clinic's Alzheimer's Disease Research Center di Rochester, Minn., dan anggota American Academy of Neurology, demensia dan Alzheimer lebih banyak terjadi pada wanita. Karena fakta tersebut, Peterson mengira wanita akan menderita masalah kehilangan memori lebih awal daripada pria.

"Kami tidak mengerti apa makna dari hasil penelitian ini," katanya. "Kebanyakan dari kami merasa bahwa ada lebih banyak wanita yang mengalami demensia, karena mereka hidup lebih lama daripada pria."

Tetapi mungkin saja, masih menurut Peterson, pria mengalami memory loss lebih awal. Gejalanya lebih ringan dan lebih lama, karena mereka tidak hidup lebih lama daripada kaum perempuan. Oleh karenanya, mereka juga tidak hidup cukup lama untuk mengembangkan Alzheimer atau tipe lain dari demensia.

Bahwa pria mengalami masalah memori yang lebih besar, Peterson memperkirakan tidak ada hubungannya dengan tanda-tanda awal demensia. Kemungkinan hal ini merupakan akibat penyakit vaskuler seperti tekanan darah tinggi atau diabetes, yang masing-masing bisa memengaruhi kemampuan kognitif.

Studi dari Alzheimer's Disease Research Center ini juga menunjukkan bahwa orang-orang dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah dan tidak menikah, cenderung mengalami MCI. "Hal ini benar-benar merefleksikan fakta bahwa seseorang dengan pendidikan yang lebih tinggi kemungkinan memiliki cadangan kognitif dan dapat mengkompensasi kehilangan memori ringan lebih baik," ujar Peterson. Sedangkan orang yang menikah, tambahnya, cenderung memiliki jaringan sosial yang lebih kuat. Hal ini merupakan faktor gaya hidup yang memengaruhi kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan.

Jadi jika Anda kerap lupa dimana meletakkan kunci mobil atau kacamata Anda, tak perlu khawatir bahwa Anda tengah mengembangkan gejala demensia. "Beberapa kelupaan juga merupakan bagian normal dari proses penuaan," kata Peterson.

Tak perlu resah jika Anda lupa harus menelepon seseorang, atau lupa membawa dompet. Kita semua bisa lupa ketika perhatian dialihkan, khususnya jika kita sering melakukan multitasking. Namun ketika Anda selalu melupakan informasi penting seperti jadwal ke dokter, janji makan siang dengan teman, maka Anda punya alasan untuk khawatir. Segera periksakan diri ke dokter.